PUNGGUR KAPUAS – Sebagai upaya ketercapaian “zero stunting” di Desa Punggur Kapuas, KKN-PPM periode 2 tahun 2022 mengadakan sosialisasi pencegahan stunting dengan bekerja sama dengan Ahli Gizi Puskesmas Punggur, Deska Wulandari. Sosialisasi tersebut diselenggarakan pada hari Sabtu, 16 Juli 2022 yang bertempat di Kantor Desa Punggur Kapuas dan dihadiri oleh Kepala Puskesmas Punggur, Bidan Desa, Kader Posyandu, Kader BKB, ibu-ibu PKK, serta ibu hamil.
Kegiatan sosialisasi pencegahan stunting dirasa penting mengingat prevalensi stunting di Desa Punggur Kapuas masih ada walaupun mengalami trend yang cenderung menurun sejak tahun 2021. “Tingkat perbaikan stunting cenderung cukup signifikan. Tahun 2020 tergolong tinggi, tapi sekarang cuma tinggal beberapa balita yang terkena stunting,” kata Sekretaris Desa, Nyoman Lanus.
Dalam sosialisasi pencegahan stunting, Deska Wulandari selaku narasumber menyampaikan beberapa materi seperti definisi, penyebab, dan cara pencegahan stunting. Selain itu, narasumber juga melampirkan data stunting per desa tahun 2021 yang tercatat di Puskesmas Punggur. Diketahui bahwa persentase stunting di Desa Punggur Kapuas berada di angka 4 persen dengan jumlah 10 balita. Namun, dari 10 balita tersebut tidak ada yang mengalami stunting tingkat kronis dan akut.
Pada sesi pemberian materi, Deska meminta ibu-ibu untuk lebih memperhatikan pemberian gizi dalam mendukung pertumbuhan balita. Hal ini dikarenakan, peran ibu-ibu sebagai orangtua menjadi peran yang penting agar anak tidak terkena stunting maupun gizi buruk.
Pada sesi terakhir sosialisasi, Deska memberikan evaluasi terkait penyelenggaran posyandu di Desa Punggur Kapuas. “Alat-alat yang digunakan untuk posyandu masih tradisional jadi memungkinkan pengukurannya jauh dari standar,” ujarnya. Menurutnya, sarana dan prasarana yang tidak mendukung akan membuat pengecekan balita mengalami kesalahan. Apabila hal tersebut terjadi, data stunting akan menjadi kurang representatif. Oleh karena itu, Deska menyampaikan bahwa perlu dilakukan pembaharuan dan peremajaan alat untuk posyandu.
Partisipan sosialisasi memberikan feedback melalui penyampaian beberapa pertanyaan. Salah satu wakil dari Kader Posyandu bertanya terkait alat apakah yang benar-benar menunjang pengukuran yang valid. Partisipan sosialisasi berharap, pengadaan alat tersebut dapat segera direalisasikan.